Review Indonesia – A Chance To Love (Love By Chance Season 2)

Siapa yang udah nungguin banget kelanjutan dari series Love By Chance yang akhirnya tayang di tahun 2020, setelah kurang lebih dua tahun jarak penanyangan dari series pertamanya, series ini kembali menyapa para penggemarnya, dengan formasi Tin & Can sebagai lead couplenya.

Jujur aku sih super exicited dengan rilisnya season dua ini, sehingga enggak pengen complain apapun mengenai series ini (ibaratnya udah bersyukur dikasi season dua, jadi ga usah banyak bacot :p). Namun enggak dipungkiri A Chance To Love ini enggak sekuat season pertamanya.

Walaupun begitu aku seneng banget semua castnya bisa kumpul bareng lagi, walau tanpa kehadiran Saint. Secara sejak Love By Chance booming, hampir semua castnya mendapatkan popularitas dan job-job individual. Jujur ini emang jajaran cast Love By Chance itu rata-rata semuanya menjual, dari main sampai supportingnya actornya, masing-masing bahkan punya fandom sendiri.

Makanya agak sangsi kalau bakalan ada season dua, tapi ternyata dikabulkan juga.

Okee kita masuk dulu ke pengenalan aktor dan castnya, untuk merefresh ingatan kita tentang series satu ini.

CAST & CHARACTER

Mean Phiravich Attachitsataporn
As Tin

Tin adalah penerus utama keluarga Medathan. Sebagai pewaris dia memiliki segalanya dalam hidupnya, namun hal itu tidak serta merta membuat Tin bahagia.

Plan Rathavit Kijworalak
As Can

Can adalah mahasiswa jurusan sport science yang juga merupakan anggota tim bola universitas. Can memiliki sifat yang childish dan amat polos

Mark Siwat Jumlongkul
As Kengkla

Mark Siwat memerankan Kengkla. Di season 1 Kengkla melakukan hal yang tidak termaafkan kepada Techno. Di season kedua ini, Kla mencoba menebus kesalahannya dan memenangkan hati Techno

Gun Napat Na Ranong
As Techno

Techno, merupakan kapten kesebelasan universitas yang pada season season ini dihadapkan pada pernyataan cinta dari Kengkla yang selama ini ternyata menaruh hati padanya

Title Kirati Puangmalee
As Tum

Tum, adalah mahasiswa jurusan musik yang memiliki perasaan kepada adik tirinya Tar.

Earth Katsamonnat Namwirote
AS Tar

Di season sebelumnya, Tar pergi ke Paris untuk meneruskan pendidikannya. Di season ini diceritakan Tar akhirnya kembali ke Thailand untuk menemui Tum

Perth Tanapon Sukhumpantanasan
As Ae

Cerita Ae yang pada season pertama merupakan main story, berlanjut dengan kandasnya hubungan Ae dangan Pete.

Samantha Melanie Coates
As Bow

Bow merupakan sahabat baik dari Ae dan Pond

Yacht Surat Permpoonsavat
As Pond

Pond merupakan roommate dan juga sahabat baik dari Ae. Di season ini Pond banyak membantu Ae bangkit dari kesedihannya sejak ditinggal oleh Pete

Kris Songsamphant
As Technic

Di Season ini, Technic masih setia membantu Kengkla untuk meluluhkan hati kakaknya, yaitu Techno

Est Ravipon Sangaworawong
As Gonhin

Hin adalah tokoh baru yang muncul di season kedua ini, merupakan mantan staff yang bekerja di rumah keluarga Medathan, dan mempunyai hubungan dengan kakak Tin, yaitu Tul

Meen Nichakoon Khajornborirak
AS Tul [Tin’s brother]

Karakter Tul, yaitu kakak Tin telah muncul pada season sebelumnya, namun pada season terbaru ini terdapat perubahan pada aktor yang memerankannya.

Krit Krittin Sosungnern
Mai

Merupakan tokoh baru yang hadir di season ini, menjadi salah satu orang yang mendukung Ae dimasa sulitnya.

Boss Thapanat Athikompokin
As Keen [Tum’s friend]

Keen juga merupakan tokoh baru di season ini, merupakan teman satu band nya Tum

Jump Pisitpon Ekpongpisit
As Job

Ingat Good, teman main Can diseason satu yang kalau ngomong pelan-pelan banget. Nah tokoh Good sepertinya digantikan dengan tokoh baru, yaitu Job. Sebagai teman dari Can.

SINOPSIS

Kisah A Chance To Love ini dibagi menjadi beberapa sudut pandang karakter,

TIN & CAN

Pertama khusus untuk Tin dan Can, akan flashback ke tiga bulan yang lalu. Yaitu saat pertama kali mereka saling kenal. Maka scene-scene Tin dan Can diseason satu akan diremake kembali diseason dua ini. Dan mengambil settting dimana Ae dan Pete sudah putus.

Nah bingung kan

Padahal cerita Tin dan Can sangat berkaitan dengan Ae dan Pete.

Tin dan Can awalnya bertemu dengan ketidak sengajaan yang menyebabkan mereka saling benci satu sama lain. Tin dan Can memang memiliki karakter yang bertolak belakang satu sama lain. Tin adalah pemuda kaya dan berkelas yang selalu memiliki pandangan negatif pada orang-orang disekitarnya. Sedangkan Can adalah sebaliknya, pemuda polos nan lugu ini selalu optimis dan berpikiran positif.

Satu hal yang berbeda dari season pertama yaitu Tin nya lebih soft dan Can nya lebih mature.

Sejak kepergian Pete, Tin semakin kesepian. Namun pertemuannya dengan Can yang super cerewet rupanya cukup membekas untuk Tin. Bagi Tin, Can adalah orang yang berbeda. Can tidak memandangnya dari harta kekayaannya atau nama keluarganya yang terkenal. Tin merasa bahwa Can bisa menjadi salah satu orang yang bisa ia percaya lagi.

Sebaliknya, bagi Can. Tin adalah orang yang menyebalkan, namun usaha-usaha Tin yang berusaha mendekatinya membuat Can kebingungan karena tidak memiliki pengalaman soal cinta.

Bagaimana hubungan kedua orang yang saling bertolak belakang ini akhirnya dapat bersama?

AE & PETE

Di season ini, salah satu pasangan favoritku ini malah putus T.T. Ceritanya bapaknya Pete enggak setuju dengan hubungan Ae dan Pete. Maka dia melakukan suatu tindakan untuk memisahkan mereka berdua, yang enggak begitu diceritakan di seriesnya. Agar ayah Pete tidak menganggu kehidupan Ae lagi maka Pete setuju berpisah dengan Ae. Pete juga pindah kuliah, dan melanjutkan study nya di Jerman.

Momen ini juga pas sih, mengingat pemeran Pete, Saint tidak dapat ikut bergabung di LBC season dua ini.

Sepeninggalan Pete, Ae malah tambah ganteng *sorry salfok*. Sungguh luar biasa glow up nya Ae, setelah dua tahun jarak penayangan LBC season 1. Wajah belia Ae dengan pipinya yang chubby udah menghilang, sekarang udah tumbuh dewasa dan tambah ganteng ā¤

Masi ingat Ae dengan sepeda gayung iconicnya? di season ini sepeda itu udah digantikan dengan moge :p
Duuh apa Pete enggak nyesel mutusin Ae begitu ajaa

Walaupun udah semakin glow up, Ae masih tetap sedih ditinggal Pete. Sedihnya Ae itu ampe 3 atau 4 episode di awal penayangan LBC. Namun teman-teman Ae, selalu ada buat dia dan membantu Ae bangkit dari patah hatinya.

Ae akhirnya bisa bangkit, namun tetap merindukan Pete. Ae menyalurkan kerinduannya itu dengan rajin update di sosial media dengan tujuan untuk mengabari Pete tentang keadaan dirinya. How sweet ā¤

KENGKLA & TECHNO

Di Review season 1, aku menyatakan ketidaksukaanku pada cerita couple ini, karena apa yang dilakukan Kengkla kepada No itu dapat dikategorikan “rape”. Walau begitu aku suka bange sama aktor pemerannya Mark Siwat dan Gun Nappat.

Nah sebelum LBC 2 tayang aku menyempatkan diri untuk baca novel khusus yang menceritakan mengenai Kengkla & Techno yang berjudul “How Secretly”. Mengingat cerita di novel Tin dan Can itu memang tidak begitu banyak tersisa kalau melihat ending season 1. Jadi yah aku mikirnya Kla dan No akan banyak diceritakan kalau LBC 2 tayang.

Cerita Kengkla dan Techno di novel How Secretly memang lumayan toxic, namun disana diceritakan bagaimana Kengkla akhirnya menyesali perbuatannya dan bagaimana Techno dapat berkembang menjadi pribadi yang lebih tegas. Aku sebenernya pengen banget kalau mereka berdua diceritakan lebih banyak diseason ini, secara cerita novelnya bikin gregetan parah dan seru untuk dibaca akibat kebohongan-kebohongannya Kengkla.

Tapi sayangnya …

LBC season dua ini tidak mengikuti alur cerita novel “How Secretly” tersebut. Mungkin pihak produksi belajar banyak dari kritik mengenai couple ini dari season satu, makanya diseason dua couple ini bener-bener less toxic. Jadi yang aku notice itu, si Techno diceritakan sadar saat tidur bersama dengan Kengkla sehingga menghilangkan bagian “rape” dari scene tersebut.

Kedua, Kengkla diceritakan sudah menyadari perbuatannya dan sepanjang season mencoba meminta maaf dan memenangkan hati Techno. But, cerita mereka dibuat childish banget dimana Techno diceritakan langsung cepet-cepet kabur begitu melihat Kla mendekat. Melihat itu ku serasa ingin berteriak, kamu kenapa No, liat Siwat secakep itu mendekat malah kabur T.T

Sepanjang 13 episode, couple ini hanya memiliki screentime kurang dari 20 menit T.T. Padahal aku pribadi cukup suka liat aktingnya Mark Siwat sebagai Kla, karena karakternya dapet banget. Dan Gun sendiri lumayan improve sekali untuk season dua ini.

TUL – HIN

Ada perubahan aktor untuk peran Tul di season ini, yang untuk season ini diperankan oleh Meen. Yang menurutku terlalu muda untuk memerankan bapak beranak satu *yee kaan

Diceritakan kalau Tul dan Tin itu saudara satu ayah tapi ibu mereka berbeda. Tul itu lahir dari kekasih ayahnya, namun hubungan mereka tidak disetujui. Sedangkan dengan ibu Tin adalah wanita yang disetujui sebagai menantu keluarga Medatharn.

Karena berasal dari ibu yang berbeda, perlakuan keluarga kepada Tul dan Tin juga berbeda. Semua menganggap Tin adalah pewaris resmi keluarga Medatharn. Mendapat perlakuan yang berbeda dari keluarganya membuat Tul begitu membenci Tin. Tul awalnya berkedok menjadi sosok kakak yang baik bagi Tin. Namun diam-diam Tul membuat kehidupan Tin hancur dan menjadi penyebab kenapa keluarga Tin mengirim Tin ke luar negeri.

Karena ulah Tul, Tin tumbuh menjadi sosok yang begitu dingin dan tidak percaya pada siapapun. Sikap Tin mulai berubah ketika mengenal Can yang membuat Tin mulai dapat menaruh kepercayaan terhadap orang lain. Di season ini Tul mencoba memisahkan Tin dari Can.

Selain itu Tul juga struggle dengan masalah hidupnya sendiri, seperti perceraiannya dengan sang istri serta kerinduannya pada sosok Hin yang merupakan pria yang selama ini selalu dicintai oleh Tul.

Hin sendiri dulu bekerja pada keluarga Medatharn dan memiliki hubungan khusus dengan Tul. Namun semejak kehadiran Pupa, anak dari Tul, Hin memilih untuk pergi dari kehidupan Tul.

TUM, TAR & KEEN

Untuk cerita Tum dan Tar aku lumayan suka untuk season ini. Diceritakan kalau Tar masih ada di Prancis untuk melanjutkan study nya. Tum yang merindukan Tar mencoba untuk membuat lagu bareng dengan teman satu bandnya Keen. Namun Tum malah merasakan inspirasinya mandek. Keen lalu mengenalkan Tum pada sosok Ae yang selama ini Keen kepoin di sosial media.

Keen menceritakan kalau dia tertarik dengan postingan Ae, yang selalu memposting kegiatan sehari-harinya seperti untuk ditujukan ke seseorang gitu. Jadi siapa tau cerita Ae tersebut bisa dijadikan inspirasi bagi Tum untuk menulis lagu.

Diceritakan juga kalau sebenernya Keen ini diam-diam menaruh perasaan kepada Tum. Kalau aku sih dalem hati “ayo Tum lebih baik kamu sama Keen aja hihihi :p”. Soalnya aku kurang suka kalau Tum dicouplein ama Tar. Karena rasanya tuh udah adek kakak banget mereka.

REVIEW

Oke kita masuk kebagian review,

Pertama aku akan mereview untuk lead couplenya dulu yaitu Tin dan Can.

Jeda dua tahun setelah penayangan season pertamanya apalagi keputusan tim produksi untuk merekame cerita mereka menurut aku memberikan dampak banget kepada couple ini. Karena moment TinCan di season 1 yang cuma seuprit sangat amat membekas di hati penonton, malah diremake ulang dan hasilnya tidak segreget scene originalnya membuat pesona couple ini seolah menurun.

But, scene-scene baru yang dihadirkan cukup aku sukai.

Jujur cerita cinta Tin dan Can itu cukup classic yaa, kisahcinta antara dua strata sosial yang berbeda. Walau udah klise banget, tapi Tin dan Can tetap bisa bikin kita menggemari couple ini. Cara mereka berinteraksi satu sama lain adalah salah satu kekuatan couple ini, yang membuat mereka sangat fun untuk ditonton.

Di season 1, Can masih bocah banget dan Tin benar-benar jutek dan dingin. Kadang Tin suka maksain kehendaknya kepada Can. Namun direspon Can dengan mengemaskan. Makanya couple ini sangat entertaining dan tidak pernah membosankan untuk ditonton.

Kalau diseason 2 ini, Can nya udah gak sebocah di season 1, dan yang aku notice aktingnya Plan benar-benar meningkat di season ini. Karakter Can itu susah banget pasti diperankan karena emang unik banget dan enggak ada yg kayak dia, kalau gak pas dalam memainkan peran Can malah jatuhnya enggak lucu dan enggak gemes. Nah untuk Plan sendiri menurutku udah masuk banget ke karakter Can, gemesnya dapet dan lucunya dapet. Can diseason dua juga udah mulai menghadapi masalah-masalah yang lebih serius dan Plan juga udah cukup baik membawakan karakter Can yang enggak pernah serius dihadapkan dengan konflik yang lebih kompleks.

Namun satu hal yang paling kurang dari Plan di season ini adalah adegan kissingnya, yang menurut aku kurang banget kadang aku kaya ngerasa apa Plan kepaksa banget ngelakuin itu. Atau karena real life nya Plan dan Mean emang deket banget, jadi malah canggung melakukan love scene. Kalau Mean sendiri sih udah OK banget pas love scene.

Untuk Mean diawal aku kayak enggak liat dia sebagai Tin, atau terasa Tin nya beda banget sama Tin diseason satu. Tin diseason satu ekspresi mukanya itu dapet banget, keliatan banget anak horang kayanya. Apalagi tiap liat anak-anak regular kerasa banget ekspresi jijiknya. Di season dua ini Tin nya lebih soft banget dan rapuh.

But overall aku tetep suka sama performance mereka berdua. Meskipun ada kekurangannya namun aku cukup menikmati nonton season dua ini. Kadang aku ngerasa kayak nonton drama korea untuk setiap adegan sweetnya. Karena eksekusinya bener-bener sweet.

Nah karena memang kekuatan dari Mean dan Plan itu bukan diadegan love scene seperti kissing, make out etc, tapi mereka bagus banget diadegan-adegan manis yang simple yang cukup membuatku baper, atau di interaksi mereka saat Tin dan Can sekedar ngobrol yang biasanya menampilkan dialog yang menarik dan menghibur.

Adegan yang paling aku suka adalah, ketika Tin mencari Can lalu nangis dipelukannya Can karena masalah keluarganya. Dapet banget Ya Tuhan sedih-sedihnya Tin, lalu ketika dia mencari kenyaman di Can bener-bener ngena banget scene tersebut.

Dan tak lupa di season ini kakak beradik Lemon dan Cantaloupe juga kembali muncul. Dari season satu selalu suka banget sama dua bersaudara ini, karena setiap scenenya selalu bikin ngakak.

Okee next kita review untuk cerita Ae.

Untuk Perth sendiri, udah ga usah diragukan lagi sama aktingnya dia. Aku udah suka banget dari jaman LBC pertama, sayangnya di season kedua dia kebanyakan sedihnya. Sudah cakep-cakep tapi dibuat sad boy begini. Selain itu interaksi Ae dengan gengnya juga lebih sedikit ketimbang season 1. Padahal nih dulu bisa ampe sakit perut ketawa gara-gara Pond suka ngebully Ae.

Tapi aku cukup senang Perth bisa comeback lagi untuk series ini.

Next lanjut untuk Kengkla dan Techno.

Aku cukup sedih dengan plot dan screen time mereka yang cukup buang-buang potensi :p. Padahal ceritanya bisa dikembangkan dengan lebih baik, malah kebanyakan jadi sasaran product replacement. Banyak banget scene Techno dikasi hadiah berupa produk-produk sponsor diseries ini T.T

Kemudian untuk Tul dan Hin, kalau menurutku tidak terlalu mengena dihatiku. Kecuali ciuman mereka berdua yang bahkan lebih baik dari kissingnya Tin Can.

Dan yang terakhir untuk Keen dan Tum adalah sebuah kejutan manis di series ini yang lumayan aku suka. Menurutku dengan hadirnya Keen kayak menyelesaikan konflik antara Tum dan Tar dengan cara yang baik.

Walau enggak sekuat season 1 nya, tapi aku udah seneng banget ada season duanya. Terus sebagian besar castnya bisa ikutan juga padahal udah pada sibuk dengan kegiatan masing-masing

OVERALL

7,5/10

Jujur bukan karya terbaik dari P’New. Secara disaat yang sama P’New juga menggarap series ‘My Gear And Your Gown’ tapi buat penggemar LBC tentu saja series ini sangat worth it to watch. Cukup mengobati rasa kangen kita sama cast-cast kesayangan ini.

12 comments

  1. Jadi sebenernya pete putus ama ae tuh bukan karena ayahnya pete ga setuju ama mereka berdua, tapi pete mau maen berdua ama figth (whyru:D)

    Like

  2. Wait… Kenapa ayahnya Pete yg ga setuju sama hub. Mereka? Bukannya Pete cerita kalo ayahnya nikah sama sekretarisnya dan cerai sama mamanya. Lah terus alasan ga setujunya apaan? Membuatku bingung.

    Like

    • Halo salam kenal yaah
      Terima kasih telah berkunjung ke blog ini ^.^

      Yup bener banget, ayahnya Pete sudah cerai dan menikah lagi dengan sekretarisnya.
      Tapi di sekuel Love By Chance, dimana ceritanya lebih fokus ke Tin dan Can, diceritain kalau Pete harus kuliah di Jerman dan ninggalin Ae. Kalau tidak mau menuruti hal tersebut, Ayah Pete mengancam akan menghancurkan keluarga Ae.

      Beberapa tahun kemudian, ayah Pete meninggal. Pete lalu balik ke Thailand, dan mencari Ae kembali

      Like

  3. masih berharap ada S3 nya sih.. nunggu bgt perthsaint dijadiin main couple lagi, walaupun di reminder the series perth sama saint main juga jadi pinson yang vibesnya sonpin wkwkw tapi tetep aja kangen :(( hoping perth and saint can play the series together or get another project together in the future, all the best for them! ā¤

    Like

  4. Gak sengaja Sih nonton series ini di Beranda YouTube Gue, Kok Seru ya jadi Addict banget apa lagi sama couple Tin dan Can. Secara Mean Phiravich tuh Gans parah…

    Nunggu season 3 nya berharap bakal ada lagi udah 2 tahun berlalu mungkin gak sih ada Season 3

    Like

  5. Pengen nonton season 2nya, cuma masih takut liat Ae sama Pete putus šŸ˜“šŸ˜“. Padahal penasaran bgt gimana kisa cinta mereka walaupun di season sebelumnya mereka pacaran cuma episode terakhirnya terlalu sedikit scene berdua menurut aku apalagi endnya pas mereka jauhan. Dan kepo juga Kelanjutan Tin sama Can, karna di gantung dengan Tin yg nangis di bawah shower. Apakah di season ini juga ada nyempil type ? Padahal klo ga salah series ini dulu baru tharntype, tapi klo mau paham masalah yg ada typenya harus nonton tharntype dulu.

    Like

    • Menurutku harusnya ada yg ketiga sih buat kelarin kisahnya Ae dan Pete
      Tapi kyknya susah šŸ˜­
      Jadi aku baca kelanjutan kisahnya Ae Pete sama Tin Can di novelnya

      Like

Leave a comment